Ekspedisi Tok Ara Divisi caving (susur goa) di kawasan batee. Di wilayah pesisir kabupaten Pidie, tepatnya di kecamatan Batee, sangat terkenal dengan kawasan karst (bebatuan). Batee sendiri memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu batu, jelas saja dengan kawasan karst yang besar memiliki potensi adanya goa. Ekspedisi atau Expedition yang di ikuti oleh 4 mahasiswa Fakultas Pertanian dan 1 mahasiswa Fakultas Teknik serta 1 supervisor, UniversitasJabal Ghafur serta termasuk anggota mahasiswa pencinta alam kali ini tergolong berbeda dengan penjelajah umumnya.
selain tidak phobia ketinggian dan kegelapan kami harus membidik klisur serta kompas untuk menemukan sudut dan kemiringan, kami harus berjalan di atas guano (kotoran kelelawar) dengan ketebalan 10 sd 20 cm, serta mengukur di setiap kanan dan kiri dinding goa.
Goa yang memiliki potensi air dunia ini, terlihat jelas di antara ornamen goa yang menetes serta keluarkan sehingga menghasilkan stalaktit dan stalakmit yang memiliki nilai keindahan bawah tanah bagi penikmat olahraga alam bebas ini.
Somi Ramadhan yang merupakan anggota tim ekspedisi sekaligus ketua panitia menyatakan "Ekspedisi ini bertujuan untuk mengetahui, menjaga air dunia serta mendata fauna dan flora yang terdapat di goa tersebut," mahasiswa semester akhir di fakultas pertanian ini juga mengatakan bahwa " Sebelum melakukan Ekspedisi kami membekali diri dengan materi ruang dan praktek di jalur kering," ujar mahasiswa yang gondrong itu.
Tempat yang menjadi rumah bagi kelelawar ini sedalam 15 meter (jenis vertikal) sehingga anggota tim expedisi harus menggunakan peralatan khusus untuk penulusuran tempat gelap ini.
"Petualang bukanlah untuk keangkuhan ketika tercapai dengan sukses namun sebuah pengalaman berbeda yang mengandung banyak ilmu serta skill untuk kebutuhan individu atau orang banyak."
By : fajri ul.
JE.B.09.050.UJG
Mantap..terus memperbanyak melakukan ekspedisi khususnya ekspedisi goa
ReplyDelete