Cerita di dalam hutan, seekor harimau tiada kelaparan, kawanan gajah yang masih akur satu sama lain, rusa itu tiada kelaparan saling lari bahkan berkejaran.
Namun jauh berbeda dengan realitas sekarang ini. Kita tahu keadaan hutan sekarang ini mungkin sudah di ambang kerusakan mengambil hasil hutan secara langsung maupun tidak langsung, bagaimana yang di katakan langsung meraka yang dari jauh datang untuk menebang pohon secara besar besaran untuk memperkaya dirinya sendiri sedangkan yang tidak langsung mereka mengambil secara perlahan-lahan yang kemudian menjadi besar.
Hutan memang tempat habitat floura dan founa hiduh namun coba kita bandingkan dulu dengan sekarang bagaimana tingkat kerusakan hutan? Bisa dibilang tinggi tingkat kerusakan sekarang, bukan saja menebang pohon secara continue , pemburuan liar juga menjadi sebuah faktor kerusakan hutan di tambah lagi dengan pembakaran hutan dengan tujuan tersendiri.
Hutan merana bahka yang sisa hanya belahan pohon yang tidak bisa untuk dibawa pulang, apakah butuh waktu cuma 1 tahun untuk memperbaikinya tidak mungkin butuh waktu yang lama bahkan sampai 100 tahun tapi ketika merusak nya kurang dari 1 tahun. Coba kita lihat pohon-pohon yang di tebang apakah mereka menanam kembali? jarang yang ada mungkin 1 dari 100 yang ada seperti itu.
Hasil hutan di ambil yang sangat banyak untuk kepentingan kantong pribadi, pembuaran liat yang terjadi sudah menjadi sebuah kebanggaan bagi pemburu. Adapun yang banyak diburu seperti harimau, gajah, rusa, tringeling, rangkong, elang dan masih banyak lainnya dengan tujuan harganya yang relatif tinggi.
Secara logika pernahkah kita berpikir sejenak, apabila harimau banyak di buru apa yang terjadi banyak babi yang meraja rela bahkan merusak kebun, ketika rusa diburu, harimau kelaparan dan ternak warga menjadi salah satu makananya. Ketika alam seimbang semuanya berjalan teratur tapi ketika alam hilang keseimbang semua akan terjadi kesulitan yang besar.
Ketika pohon-pohon besar lenyap, tanah tidak bisa mengikat air dengan baik sehingga akan terjadi banjir musim hujan serta kekeringan di musim kemarau.ketika akar pohon tidak bisa lagi mencengram tanah tanah dengan kuat sehingga terjadi longsor.
memang hutan menyediakan banyak yang kita butuhkan, tapi kita tidak bergantungan secara terus menerus pada hutan.
coba kita retapi 30 tahun ke depan apakan anak cucu kita masih bisa melihat hutan yang asli, burung-burung yang indah saja mungkin di foto, pohon yang rindang mungkin hanya bayangan.
Post a Comment