21 October 2018

Aceh sudah Damai, Lingkungan Masih Sengsara.


Mengingat tragedi konflik yang terjadi di Aceh belasan tahun silam, banyak air mata yang berjatuhan pada tragedi tersebut, beberapa sejarah penting juga tercatan bahkan merekam di pikiran orang aceh seperti kejadian Remoh Geudong, tutue arakendau dan masih banyak lain nya.


Selain banyak nyawa melayang, sebagian dari mereka para pejuang juga bertahan hidup di hutan belantara untuk memperjuangkan aceh merdeka. Orang tua harus merelakan anaknya mati, sebagian ayah harus merelakan anaknya menjadi yatim dan istri janda. Walaupun demikian, sejarah aceh yang berdarah terus menghantui orang hingga sekarang.


Di sisi lain budaya lokal juga ikut tenggelam ketika tragedi tersebut berlasung seperti tarian saman, guedeu-guedeu (gulat aceh), rapa'i daboh dan masih banyak lainya walaupun pada akhirnya banyak yang bangkit lagi.


Alhamdullilah..... yang membuat warga aceh menangis tiada lagi, karena aceh telah damai, kejadian itu akan menjadi sejarah bagi sebagian orang aceh yang tidak dilupakan. Walaupun kejadian itu menerkam banyak korban jiwa, namun ada hikmah penting bagi alam dan lingkungan aceh terutama wilayah Pidie.


Hal tersebut dapat kita lihat ketika terjadinya bencana alam. lingkungan hidup pernah mencatat pada tahun 2007 perna terjadi 46 banjir, kemudian meningkat pada tahun 2008 menjadi 170 kejadian, kemudian tahun 2010 menjadi 250 peristiwa, belum lagi dengan lonsor, kebakaran hutan dan konflik satwa dengan manusia.

Padahal dalam negeri yang damai, tiada teedengat letusan senjata dimana mana, Aceh Darussalam telah damai tapi kerusakan lingkungan belum merdeka.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search