05 March 2012

DIBALIK TRAGEDI BANDANG TANGSE

Banjir bandang yang menerjang kawasan Tangse, Pidie, Aceh, Sabtu (25/2), tak hanya menyisakan pilu bagi korban banjir, tetapi juga meninggalkan pertanyaan tentang siapa yang bertanggungjawab. Pertanyaan ini mengemuka karena banjir tersebut bukanlah tergolong bencana alam murni, tetapi bencana yang disebabkan manusia.

Ketika pertanyaan siapa yang bertanggung jawab diatas kerusakan ini, bagi saya jawabannya adalah yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah mereka mereka yang memberi izin penggunaan lahan oleh yang berwewenang untuk mengambil hasil hutan yang seharusnya dilindungi keaslian hutan itu, tapi mereka merambahnya hingga bandang pun menerpa pemukiman penduduk kawasan tangse.

Masyarakat Aceh memandang alam sebagai orangtua yang lebih memanjakan mereka daripada orangtua kandung. Buktinya begini, ketika tak ada uang, dengan langkah sederhana mereka dapat mencari rotan, mencari ranting patah untuk kayu bakar. Masyarakat Aceh sangat bergantung pada alam, ketika Alam dirusak oleh manusia manusia yang tak bermoral maka seluruh lapisan masyarakat merasakn dampaknya,,,

dibalik tragedi ini, kita bisa melihat sejauh mana masyarakat aceh sadar akan lingkungan terutama pemimpin Aceh yang selaku pihak yang berwewenang penuh dalam menjaga keberlangsungan hutan Aceh.

Tangse merupakan dataran tinggi dikawan pidie yang mempunyai lahan yang subur, sudah sepantasnya kita masyarakat yang peduli akan lingkungan sekitar untuk melestarikan dan menjaga hutan tangsee dari tangan tangan jahil. 

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search