23 October 2009

Pembakaran Hutan Dipidie meningkat

BANDA ACEH--Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pidie mengungkapkan, pembakaran hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terus terjadi dan mengalami peningkatan di daerah tersebut. "Hutan di Tangse rawan terbakar, dan itu justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan baru," kata Kadis Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pidie, Muhammad Amin Affan di Banda Aceh, Kamis (15/10).

Menurut dia,terjadi puluhan kali pembakaran hutan yang disengaja. Pembakaran terparah terjadi bulan Juli 2009.

Kini hutan terbakar di wilayah itu mencapai 200 hektare dan pelakunya, kata Amin Affan, kebanyakan pemburu rusa. Amin mengatakan, hutan Tangse rawan terbakar jika para pemburu masih belum sadar untuk melindungi hutan.

Kejadian yang telah berulangkali ini sangat mengkhawatirkan, apalagi di kawasan itu terdapat hutan pinus.
"Jika masyarakat belum mengerti betapa pentingnya melindungi hutan, tentu akan membawa dampak buruk bagi kehidupan anak cucunya di masa yang akan datang," kata Amin.

Masyarakat hendaknya memahami fungsi hutan yang menjadi sumber air bagi kehidupan, sehingga peristiwa pembakaran atau penebangan liar tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. "Kami mengharapkan pengertian dan partisipasi masyarakat untuk melindungi hutan agar tidak membawa bencana seperti tanah longsor dan banjir akibat pembalakan dan pembakaran hutan," katanya.

Selain pembakaran hutan yang disengaja, aktivitas pembalakan liar juga masih terus berlangsung di kawasan hutan yang bertetangga dengan Kabupaten Aceh Besar. "Pegunungan Tangse dan Geumpang menjadi sasaran empuk pembalakan liar untuk membabat hutan. Mereka mengincar kayu untuk dijual demi kepentingan pribadi," katanya.

Akibat kemarau dan angin kencang yang melanda Pidie beberapa hari terakhir, sekitar 10 hektare hutan di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Senin (12/10) kembali dilalap api.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search