19 July 2014

Hari Lingkungan Hidup Seduni 2014

Mengingat terjadinya kerusakan hutan Aceh yang cukup tinggi, maka UKM-PA Jabal Everest Universitas Jabal Ghafur Sigli melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, dan dengan sedikit mengingat pada dua tahun silam di tangse  tentang banjir bandang yang sudah dua kali melanda dan menelan korban jiwa,harta benda dan mengakibatkan nilai-nilai keasrian alam sedikit berkurang. Maka dari ini Pada tanggal 4 s/d 6 juni
UKM-PA Jabal Everest mengadakan baksos penanaman(penghijauan) serta sosialisasi tentang penting nya menjaga lingkungan sekitar kita di dayah Darussa’dah desa Lhok Keutapang Tangse Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, dalam rangka Milad UKM-PA Jabal Everest serta Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang sama-sama jatuh tepat pada tanggal 5 Juni 2014.
Ketua Umum Jabal Everest Ismunandar mengatakan di sela-sela penanaman, kegiatan ini bertujuan membentuk jiwa yang peduli terhadap lingkungan serta menjaga nilai-nilai estetika alam, apalagi target yang kami utamakan dalam sosialisi ini adalah anak-anak santri di dayah Darussa’dah adalah jiwa-jiwa muda yang akan bertanggung jawab untuk kelestarian alam kedepan nanti nya ungkap nya dengan wajah yang sumringah.
kepala desa setempat juga mengungkapkan kebahagiaannya disela-sela penyambutan kedatangan anggota dari UKM-PA Jabal Everest, dengan kegiatan yang dilakukan UKM Jabal everest, kami sangat bahagia bisa menjadi pilihan adik-adik dalam memperingati Hari Lingkungan hidup tahun ini, mudah-mudahan program yang seperti ini bisa berjalan untuk tahun tahun selanjut nya.
Dari hasil wawancara Koorlap kegiatan dengan kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat setempat Desa Lhok keutapang ini berpenduduk sekitar 370 KK dari 3 dusun yaitu dusun cot weng 102 KK, dusun Lhok keutapang 130 KK dan dusun Geunie 138 KK.
Secara umum, Masyarakat didesa ini sudah sedikit mengerti  tentang pentingnya menjaga lingkungan di sekitar demi kelestarian alam dan keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.itu terlihat jelas dari kebiasaan masyarakat setempat yang sudah tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membuang sampah di aliran sungai yang masih sangat jernih di desa tersebut, Cuma untuk tempat pembuangan sampah khusus disini tidak ada tambah pak kepala desa, paling masyarakat membuang sampah di depan rumah dan di bakar setelah terkumpul banyak. Tapi yang sedikit miris di dusun geunie bagian dari desa lhok keutapang ini 0,1 % masyarakat belum mempunyai MCK, hingga mereka terpaksa mandi cuci kakus di aliran sungai tersebut.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search